Sabtu, 05 Februari 2011

Pelayanan Kesehatan Indonesia

Pelayanan kesehatan di Indonesia tidak terlepas dari nama gedung perawatan kesehatan itu sendiri. Kali ini seorang dokter yang bernama Haji Daud sekaligus pendiri gedung kesehatan ini diwawancarai oleh seorang wartawan dari koran lokal, berikut kutipan wawancaranya..


Wartawan : Kenapa anda memberi nama gedung kesehatan ini unik sekali?
H.Daud : Oh, Maksudnya Rumah Sehat Ari Asu? Ini ceritanya tentang awal saya jadi dokter. semasa jadi dokter dulu. Waktu dulu saya belajar sastra juga, jadi saya mengamati ada yang salah di perbahasaan indonesia, salah satunya rumah sakit. rumah sakit itu tempat orang yang sakit,tapi ehh malah orang sakit kesana. jadi saya heran. Padahal rumah sakit itu bikin sakit, malah kesana pantes banyak yang meninggal disana.
Wartawan : Terus bagaimana dengan nama Ari Asu?
H.Daud : Kalo Ari Asu itu diambil dari nama teman saya dan sodaranya. Saat itu tempat praktek layanan kesehatan saya belum diberi nama. Sebelum saya menjadi dokter ahli, saya menjadi dokter sunat. saya membuka praktek sunat di samping rumah saya. kebetulan waktu itu pasien pertama bernama Ari yang datang membawa sodaranya.
Wartawan : Jadi itu sebabnya bernama Ari Asu?
H.Daud : ooo tidak, masih ada, Waktu itu pasien saya Ari bilang mau disunat. ya sudah saya bawa dia untuk sunat ke ruang praktek. ketika saya periksa Ari sepertinya punya dia sudah disunat, tapi waktu itu masih pagi sekali mata saya masih berkunang. Ari bilang ke saya Jangan Pak! Saya bilang waktu itu nggak sakit kok!*** Saya mulai sunat*** Setelah saya selesai saya membersihkan peralatan sunan untuk kebersihan sekaligus mencuci muka.
mata saya melihat jelas setelah mencuci muka....Saya menyunat Ari untuk kedua kali!! Ari bilang "Asu lo haji Daud! bukan gue yang mau disunat tapi sodara gw!". Nah, sebagai rasa minta maaf saya beri nama Ari Asu. Ari namanya, Asu dia manggil saya.

ini dia gambar rumah sehat ari asu.




Mengingat ini blog lawak percayakah anda? Believe it or Not?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar